This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Saturday 23 August 2014

Sayangilah Sewajarnya

Memiliki seorang anak adalah sebuah amanah dari Allah. Anak titipan dari sang pemberi kehidupan yang perlu dijaga, dirawat dan didik. Namun, kadang dalam proses menjaga, merawat, dan mendidik itu orang tua sebagai pihak penerima amanah mempunyai rasa tanggungjawab yang terlalu besar sehingga terlalu sayang, sehingga anak merasa terlayani dan akhirnya sulit lepas dari ibu khususnya.
Ketika semua terpenuhi oleh ibu, anak menjadi kurang mandiri dan tergantung pada ibu.
Waktu anak memasuki masa-masa awal sekolah, anak begitu sangat tergantung pada sang ibu sehingga sulit untuk berpisah dari ibu. Masa-masa inilah, masa tersulit bagi anak untuk berpindah dari rumah ke sekolah. Anak berada di lingkungan baru dan orang-orang baru. Anak terlepas dari zona amannya dan harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Saat inilah peran ibu sangat besar, ibu yang terlalu sayang pada si anak pasti akan merasa berat untuk melepas anaknya, dan begitu juga si anak akan merasa lingkungan ini tidak nyaman, dan akan "menangis".
Ketika melihat anak menangis ibu akan gundah (sedih, kasian), bantuanlah yang akan datang disitulah anak akan melihat celah untuk memanipulasi sikapnya. "Aku nangis mama datang", aku nangis, aku dibantu mama". Kalau hal itu terus terjadi kapan anak akan mandiri??.
Seorang ibu seharusnya sudah punya keyakinan, 1) menangis itu untuk meluapkan emosi, 2) menangis membuat tubuh anak akan sehat karena semua badannya ikut bergerak, 3) Menangis tidak membahayakan anak. Dengan mempunyai keyakinan seperti itu ibu akan siap untuk mengajak anak belajar dilingkungan baru yaitu sekolah. Masa transisi dari rumah ke Sekolahpun akan berjalan dengan lancar. Dan anak akan mudah untuk beradaptasi.
Menyayangi terlalu berlebihan membuat anak tidak mandiri. Sayangi anak dengan sewajarnya, sesuai kebutuhan anak. Bantuan yang berlebihan membuat anak-anak sulit untuk berkembang. "Ibu yang baik,  adalah ibu yang tahu kebutuhan anaknya, ibu yang baik, ibu yang memberi kesempatan anaknya untuk belajar, walaupun itu sulit bagi anak untuk melakukan.
Ibu, tak selamanya engkau menemani anak-anakmu, memanjakannya seperti dia masih bayi. Dia akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Demi membantu anakmu dikemudia hari fasilitasi dia sesuai kebutuhannya. Upaya ini akan berguna baginya suatu saat nanti, di saat engkau tak mampu selalu membantunya untuk memenuhi kebutuhanya dan bertahan dalam setiap masalah dan kesulitan dalam hidupnya.
Educating our children is not just about imposing a body of knowledge on them. Rather, it involves preparing children from the early years for the world in which they will come of age. It means instilling a love for lifelong learning, creativity, self-expression and an appreciation for diversity.

Mendidik anak-anak kita bukan berarti mengajarkan kepada mereka sekumpulan ilmu pengetahuan semata. 
Lebih penting lagi, mendidik berarti mengajarkan kepada anak-anak kita sejak usia dini, kemampuan untuk siap dan mampu menghadapi tantangan dunia masa depan yang akan menjadi ajang hidup mereka nantinya.

No comments:

Post a Comment